AMIK Medicom Medan - Melihat temanmu punya HP baru, kamu pun merasa “terinspirasi” untuk membeli yang tak kalah canggih. Padahal, HP kamu yang sekarang juga masih berfungsi dengan baik.
Tapi banyak teman udah ganti HP nih, masa HP aku doang yang
butut? Malu atuh…
Memang sih, mengejar gengsi adalah hal yang wajar. Namanya
juga makhluk sosial. Masih muda dan butuh pengakuan, pula. Tapi hati-hati,
gengsi bukan perwujudan dari harga diri. Malah gengsi bisa jadi penyebab
kesulitan di hidupmu nanti. Nah, supaya kamu-kamu wahai para mahasiswa AMIK
Medicom tidak termakan gengsi, tidak ada salahnya membaca artikel di bawah ini.
Semoga bisa membantumu ya!
1. Umurmu masih muda, masih dimaklumi kalau “belum punya
apa-apa”. Makanya, lebih baik uangmu ditabung saja
Daripada dipakai memenuhi gengsi, lebih baik uangmu ditabung
saja.
Di umur yang masih muda, wajar kalau kamu belum punya harta
yang bisa dibanggakan. Proses untuk meraih kemandirian finansial masih panjang.
Lah, lulus saja barusan.
Jadi, sangat dimaklumi kalau kamu belum bisa punya
barang-barang mahal. Sangat dimaklumi kalau kamu masih naik kendaraan umum dan
ngekost di tempat sederhana.
Jadi, daripada dihabiskan untuk membeli gengsi, lebih baik
tabung saja uangmu yang belum seberapa ini. Toh, bukankah nantinya kamulah yang
akan mendapatkan manfaatnya?
2. Gengsi hanya akan membeli kepuasan sementara. Kebutuhanmu
di masa depan, gimana nasibnya?
Kamu: *nyengir karena senang dapat pujian*
Gengsi yang tinggi memang bisa membuatmu senang. Tapi,
yakinkah kamu bahwa kepuasan itu akan bertahan sampai masa depan? Tas bagus,
sepatu lucu, dan barang-barang bergengsi hanya akan membuatmu senang selagi ada
orang yang memujinya.
Dengan umur yang semakin bertambah, kebutuhanmu di masa
depan akan semakin banyak. Ada kredit rumah, sumbangan untuk hajatan teman,
sampai iuran untuk meringankan beban orangtua (yang tentu sudah memasuki masa
pensiun). Jika kamu tidak terlatih berhemat, bukankah akan sulit memenuhi semua
pengeluaran ini?
Ada masa depanmu yang lebih berharga dari persoalan gengsi
semata.
3. Gengsi tidak akan bisa membuatmu kaya. “Kelihatan punya
uang” dan “benar-benar punya uang” itu jauh bedanya
Steve Jobs uangnya banyak – tapi toh nggak gonta-ganti tas bermerek via artdaily.com
Mungkin kamu bertanya: kok bisa ya orang lain dengan mudah
membeli ini-itu? Sebenarnya uang yang mereka punya seberapa banyak sih?
Semua orang bisa kelihatan punya uang, tapi tak semua orang
bisa benar-benar punya uang. Dengan gaji yang kamu punya sekarang, sebenarnya
kamu bisa saja kan membeli banyak barang mahal? Gonta-ganti sepatu tiap bulan
juga kamu mampu. Ada uangnya kok kalau kamu mau.
Tapi kamu mengerti, setelah membeli banyak barang untuk
gengsi, kamu tak akan lagi punya sisa uang. Artinya, kalau memilih kelihatan
punya uang, kamu tak akan bisa benar-benar punya uang. Dan sebagai anak muda
cerdas, tentu kamu lebih memilih benar-benar punya uang dong daripada kelihatan
punya uang?
4. “Harta”-mu yang itu-itu aja juga nggak perlu kamu
pikirkan. Selama itu masih layak kamu gunakan, kenapa harus merasa malu dan
minder dengan teman-teman?
Ada banyak jalan untuk menjalani hidup yang bahagia selain kepemilikan materi
Orang lain selalu terlihat mengikuti tren fashion yang ada.
Sedangkan kamu sendiri gayanya cuma itu-itu aja. Sepatu, pakaian atau tas yang
kamu gunakan sehari-harinya selalu sama.
Tapi selama barang-barang yang kamu punya itu masih layak kamu
gunakan, kamu nggak perlu malu atau minder dengan teman-teman. Kalau ada yang
masih komentar,
“Eh, kok kayaknya kamu pakai itu-itu aja sih? kamu cocok loh
pakai celana joger yang lagi hits itu..”
Santai jawab aja,
“Kamu mau, beliin aku?” hehehe :)))
5. Teman yang baik pun pasti memaklumi keterbatasan. Nggak
usah sungkan untuk bilang, “Maaf ya, aku nggak bisa ikut…” kalau memang
budgetmu nggak memungkinkan
Gengsi juga kadang membuat kamu sungkan untuk menolak ajakan
temanmu jalan-jalan ke sana-ke mari. Hey, mau sampai kapan kamu berbohong
dengan diri kamu dan teman-temanmu. Kamu harusnya nggak perlu sungkan untuk
bilang,
“Duh, maaf ya, aku nggak bisa ikut pergi…”
Jawabanmu yang seperti itu juga bisa jadi tolok ukur, apakah
temanmu baik karena mampu memaklumi keterbatasanmu. Atau mereka nggak cukup
baik, karena nggak mampu mengerti kalau budgetmu memang nggak memungkinkan
untuk membeli semua kesenangan
6.Pintar-pintar juga mencari teman. Cari mereka yang bisa
diajak susah senang bersama
Gengsimu bisa tumbuh juga karena faktor pergaulan. Makanya,
persoalan mencari teman harus benar-benar kamu perhatikan. Cari mereka yang
benar-benar bisa diajak susah senang bersama. Percaya deh, teman atau sahabat
yang baik itu nggak akan menilai sesuatu hanya dari materi.
Susah senang, buat sahabat yang baik itu adalah proses
pendewasaan hubungan kalian.
7. Banyak orang dewasa yang dari luar mewah-mewahan, tapi
diam-diam terlilit hutang. Duh, biar orang lain aja, kamu jangan!
Gaya hidupnya memang kelihatan mewah dari luar, tapi apa
kamu tahu kehidupan di dalamnya seperti apa? Kadang kamu juga bertanya, kok
dengan pekerjaan B dia bisa hidup layaknya orang yang punya pekerjaan A. Wah,
pelajaran seperti ini yang harusnya membuka matamu untuk lebih berhati-hati
melihat dan menilai.
Bisa saja di balik kemewahan itu, mereka terlilit hutang
yang kamu sendiri nggak bisa membayangkannya.
Duh, biar orang lain aja deh yang mengalaminya. Kamu tak
perlu merasakan kesusahan yang sama
8. Menahan gengsi sudah harus kamu latih sejak dini. Kalau
tidak dari sekarang, percayalah, kamu akan gagal sampai nanti
Kesederhanaan materi yang kamu miliki bukan hal yang perlu
kamu tutupi. Karena itu, demi kehidupan yang nggak rumit nantinya, menahan
gengsi udah harus kamu latih sejak dini. Percaya deh, kalau nggak dari sekarang
juga kamu lakukan, sampai kapan pun kamu akan dikejar dengan kata gagal.
Tidak perlu lah repot memikirkan gengsi persoalan materi. Hidupmu hanya sekali, nikmati tanpa perlu memaksakan ini itu. Jalani hidup sesuai dengan kemampuanmu.
Nah, jika Kamu sedang mencari informasi kuliah komputer di Medan, terutama yang bisa kuliah sambil bekerja, kamu dapat berkuliah di AMIK Medicom. Untuk Informasi lebih lengkap dan menarik terkait AMIK Medicom, bisa Kamu lihat disini: Pendaftaran AMIK Medicom.